Seni musik di Kalimantan Tengah :
1. Mansana Kayau
Mansana Kayau ialah kisah kepahlawanan yang dilagukan kembali. Biasanya dinyanyikan bersahut – sahutan dua sampai empat orang baik perempuan maupun laki – laki
...
2. Mansana Kayau Pulang
Mansana Kayau Pulang ialah kisah yang dinyanyikan paa waktu malam sebelum tidur oleh para orang tua kepada anak dan cucunya dengan aksud membakar semangat anak turunannya untuk membalas dendam kepada Tambun Baputi yang telah membunuh nenek moyang mereka.
3. Karungut
Karungut adalah semacam sastra lisan nusantara untuk Kalimantan Tengah, atau sama dengan Madihin kalau di Kalimantan Selatan, dan kalau di Jawa Tengah disebut mocopat.
Karungut juga bias disebut sebagai pantun yang dilagukan. Dalam berbagai acara, karungut sering dilantunkan, misalnya pada acara penyambutan tamu yang dihormati. Salah satu ekspresi kegembiraan dan rasa bahagia diungkapkan dalam bentuk karungut. Terkadang ditemukan perulangan kata pada akhir kalimat.
Untuk mengamati cara tutur orang Dayak dalam mengekspresikan perasaan mereka, maka terjemahan kedalam bahasa Indonesia dibuat sebagaimana adanya kata per kata.
Karungut tersebut dipakai sebagai alat oleh ibu-ibu untuk menidurkan anak-anaknya dengan cara bernyanyi dan bersenandung.
Kesenian Karungut juga digunakan untuk hajatan misalnya untuk upacara perkawinan, khitanan, upacara pemakaman, penyambutan tamu, hari ulang tahun, ulang tahun kantor, bahkan sekarang digunakan kampanye pilkada.
Jumlah kelompok Karungut di Palangkaraya cukup besar yaitu ada 62 kelompok, oLeh karena itu kelompok tersebut mempunyai potensi besar dalam menyampaikan pesan-pesan informasi publik, pesan-pesan yang disampaikan paling banyak pesan moral.
Mengingat potensi Karungut penting sebagai media informasi publik, perlu perhatian pemerintah pusat maupun daerah untuk pengembangan, dan perlu dijalin hubungan yang baik antara seniman-seniman Karungut dengan para pengusaha setempat untuk kerjasama promosi.
4. Mohing Asang
Mohing Asang ialah nyanyian perang. Bila Pangkalima tlah membunyikan Selentak tujuh kali kemudian terdengar nyanyian mohing Asang, itu berarti suatu perintah untuk maju.
Salah satu Mohing Asang yang merupakan komando pangkalima perang yang menggunakan bahasa Ot Danom dengan dialek Siang Murung.
5. Ngendau
Ngendau ialah senda gurau yang dilagukan. Biasanya dilakukan oleh para remaja laki – laki ataupun perempuan dan bersahut – sahutan.
6. Kalalai-lalai
Kalalai – lalai ialah nyanyian yang disertai tari – tarian Suku Dayak Mama di daerah Kotawaringin
7. Natum
Natum adalah kisah sejarah masa lalu yang dilagukan
8. Natum pangpangal
Natum Pangpangal adalah ratap tangis kesedihan pada saat terjadi kematian anggota keluarga yang dilagukan.
9. Dodoi
Dodoi adalah nyanyian ketika sedang berkayuh diperahu atau dirakit.
10. Marung
Marung adalah nyanyian pada saat upacara atau pesta besar dan meriah pada budaya Kalimantan Tengah ini
11. Dondong
Dondong adalah nyanyian pada saat menanam padi dan memotong padi di desa.
12. Ngandan
Ngandan ialah nyanyian yang dinyanyikan oleh pada lanjut usia yang ditunjukan kepada generasi muda sebagai pujian, sanjungan dan kasih saying yang diberikan kepada mereka.
13. Mansana Bandar
Mansana ialah cerita epic/campuran yang dilagukan, sedangkan Bandar adalah nama seorang tokoh yang sangat dipuja pada zamannya.
Bandar hidup dizaman Lewu Uju dan diyakini bahwa tokoh andar bukan anya sekedar mitos. Hingga saat ini masih ada orang – orang tertentu yang bernazar pada tokoh Bandar ini. Keharuman namanya disebabkan karena kepribadiannya yang simpatik dan menarik, disamping memiliki sifat kepahlawanan dan kesaktian yang tiada duanya.
Banyak sansana tercipta untuk memuji dan mengagungkan tokoh Bandar ini namu dengan versi yang berbeda – beda. Beberapa judul Sansana Bandar yang popular ialah Pejan Tarahan, Tompi ala dia haliai dan masih banyak lagi.
14. Karunya
Karuna ialah nyanyian yang diiringi suara dan music sebagai pemuja kepada Ranying Hatala. Dapat juga diadakan pada saat upacara pengangkatan seorang pemimpin mereka atau untuk menyambut kedatangan tamu yang sangat dihormati.
15. Baratabe
Baratabe ialah nyanyian untuk menyambut kedatangan para tamu
16. Kandan
Kandan ialah pantun yang dilagukan dan dilantunkan sahut – menyahut baik oleh laki – laki ataupun perempuan dalam suatu pesta atau pertemuan. Apabila pesta diadakan untuk menyambut tamu ang dihormati maka kalimat – kalimat yang dilantunkan lebih bersifat pujian, sanjungan doa dan harapan mereka kepada tamu yang dihormati itu.
Tradisi ini biasa ditemukan pada Suku Dayak Siang atau Murung di Kecamatan Siang dan Murung Kabupaten Barito Hulu,
17. Dedeo / ngaloak
Dedeo atau ngeloak adalah Kandan yang istilahnya dibuat sedikit berbeda,perbedaan itu dibuat karena sal usulnya berbeda. Dedeo atao ngaloak itu berasal dari tradisi Suku Dayak Dusun Tengah di daerah Barito Tengah Kalimantan tengah.
18. Selengot
Selengot ialah pantun berirama yang biasa diadakan pada pesta pernikahan, namun dalam upacara kematian Selengot terlarang oleh adat untuk dilaksanakan. Selengot khusus dilakukan oleh laki – laki dalam menceritaan riwayat hingga berlangsungnya pernikahan kedua mempelai dalh pesta pernikahan tersebut
19. Setangis
Setangis ialah nyanyian yang dilaksanakan hanya dalam upacara kematian dan terlarang oleh adat dilaksanakan dalam pesta pernikahan. Baik laki – laki maupun perempuan boleh melakukan setangis yang intinya menceritakan riwayat hidupnya serta mengenang jasa yang meninggal serta ungkapan kedudukan keluarga yang ditinggalkan.Lihat Selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar